Blog Unikom.ac.id
Blog Universitas Komputer Indonesia

Penerjemahan Bahasa Hewan dan Manusia

Di suatu sore di pojok kota tegal tepatnya di desa Balamoa, teman saya dan saya sedang dalam perjalan pulang setelah membeli bahan-bahan material di salah satu toko yang lumayan besar disana berdiri di depan toko dekat sangkar yang didalamnya terdapat seekor beo. “hai-hai pergi dari sana!”. Kami mengira telah berada di daerah terlarang, kami bergeser dan mencari dari mana sumber suara tersebut, tetapi kami tidak dapat menemukan dan menebak siapa pun yang berteriak begitu.
 
Pada teras toko juga tidak ada peringatan tentang larang berada di tempat itu.  Kemudian suara itu terdengar lagi “hai-hai pergi dari sana” ketika kami mencari suara tersebut, kami mendapati diri kami berada di dekat sangkar burung beo yang terbuat dari kayu terhias begitu mewah dan mahal. Akhirnya kami tahu bahwa suara tadi bersumber dari suara burung beo yang berulang-ulangmengeluarkan teriakan aneh seperti suara anak-anak. Seekor beo sedang berbicara, bukan kepada kami, tetapi pada udara dan secara spontan pada siapapun dalam jangkauan teriakannya yang mau mendengar.
 
Ada banyak cerita tentang hewan yang dapat berbicara. Kita biasanya mengasumsikan bahwa mereka hanya fantasi atau fiksi atau bahwa mereka hanyalah burung atau bermacam-macam hewan yang meniru sesuatu yang telah mereka dengar dari pembicaraan manusia. Tetapi kita harus berpikir hewan mampu berkomunikasi, tentu saja dengan anggota lain dari spesies mereka sendiri. Mungkinkah bahwa seekor hewan bisa belajar berkomunikasi dengan manusia yang menggunakan bahasa verbal? Ataukah bahasa manusia memiliki sifat yang membuatnya begitu unik tidak seperti sistem komunikasi lain dan karena tidak bisa dipelajari oleh makhluk lain?
 
Dalam sirah nabawiyyah, mungkin hanya Nabi Sulaiman yang terdengar bisa berbicara dengan makhluk lain seperti para binatang. Kisah ini merupakan satu keajaiban tuhan yang barangkali secara normal tidak dapat dipelajari oleh manusia biasa (selain Nabi), namun siapa bisa menebak ternyata banyak sekali manusia yang bisa berkomunikasi dengan binatang meski tidak menggunakan karakter bahasa manusia pada umumnya.
 
Beberapa pelatih dan pawang hewan liar yang bekerja di kebun binatang sering sekali memberikan isyarat atau petunjuk kepada para pengunjung untuk tidak takut karena mereka memahami sebagian besar bahasa binatang yang dilatihnya.
 
Pada intinya, bahasa adalah alat komunikasi dan proses komunikasi tidak selamanya menggunakan bahasa verbal, bisa bahasa isyarat, kode, sandi dan lain-lain, sama halnya dengan binatang yang berkomunikasi dengan pawangnya ketikasedang lapar atau marah. Sebagian besar dapat diterjemahkan dengan sangat akurat dan tepat.Lalu bagaimana jika bahasa gagal diterjemahkan secara akurat oleh lawan bicaranya?
 
Tidak semua dari kita bisa memahami bahkan mengerti dari suatu bahasa, ambil saja sebagai contoh bahasa manusia yang berbeda-beda setiap tempat dan wilayahnya. Tentunya untuk menerjemahkan bahasa satu ke bahasa lainnya perlu seorang penerjemah yang mampu menjembatani perbedaan bahasa tesebut. Dalam contoh kasus tersebut, memerlukan peran dari jasa penerjemah yang mampu menerjemahkan bahasa yang ingin diketahui.
Format Lainnya : PDF | Google Docs | English Version
Diposting pada : Sabtu, 17 Desember 22 - 06:42 WIB
Dalam Kategori : PENERJEMAHAN BAHASA HEWAN DAN MANUSIA
Dibaca sebanyak : 59 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback